Generator adalah
suatu alat yang dapat mengubah tenaga mekanik menjadi energi listrik. Tenaga
mekanik bisa berasal dari panas, air, uap, dll.
Energi listrik yang dihasilkan oleh generator bisa berupa Listrik AC (listrik bolak-balik) maupun DC (listrik searah).
Hal tersebut tegantung dari konstruksi generator yang dipakai oleh pembangkit tenaga listrik.
Energi listrik yang dihasilkan oleh generator bisa berupa Listrik AC (listrik bolak-balik) maupun DC (listrik searah).
Hal tersebut tegantung dari konstruksi generator yang dipakai oleh pembangkit tenaga listrik.
GENERATOR GENSET |
Berikut generator bisa menghasilkan Voltage/Tegangan:
- Terbangkit tegangan dimulai di PMG stator.Jika
poros generator mulai berputar. PMG stator ini mendapatkan perpotongan flux
magnetic dari magnet permanent 8 kutub yang terdapat pada rotor PMG
- Lilitan Stator PMG mengeluarkan tegangan 170 –
220 V ac 3 phase 3 wire dengan frekuensi 100 Hz.
- Tegangan 3 phase ini masuk ke AVR sebagai catu
daya exciter. Dari AVR ini memberikan tegangan dan arus exsitasi ke stator
exciter dengan tegangan berkisar antara 13 Volt sampai 60 V DC dengan arus
kerja dari 0,5 sampai 3,7 ampere.
- Medan Magnet yang terbentuk
dalam stator exciter memberikan perpotongan garis garis gaya magnet ke rotor
exciter .Dalam rotor exciter terbangkit tegangan AC 3 phase.
- Tegangan ini disearahkan
dengan rotating dioda yang terbentuk dari 6 buah yang terpasang seri paralael
sehingga terbentuk tegangan DC positif dan negative.
- Tegangan ini diperlukan oleh
main rotor untuk membentuk kutub tetap .yaitu kutub utara dan kutub selatan .
- Kutub magnet yang terbentuk di main rotor ini
akibat aliran arus DC dari rotating dioda , karena perputaran shaft generator
maka mains winding dari generator akan terinduksi magnet dari main rotor hingga
terbangkitlah tegangan dari lilitan stator.
- Tegangan main stator ini
dihubungkan dengan isolation transformer dengan perbandingan 2 : 1 yaitu 480 /
240 V AC.
- Tegangan keluaran dari trafo isolasi yang akan
dihubungkan dengan AVR sebagai input sensing tegangan.
- Tegangan ini diperbandingkan dengan tegangan
reference dalam AVR , jika perbandingan dengan tegangan reference lebih kecil
maka AVR secara otomatis menambah jumlah arus dengan menaikkan tegangan ke
exciter stator sampai tercapai keadaan sama dengan tegangan reference.,
sebaliknya jika perbandingannya lebih besar maka AVR akan menurunkan jumlah
arus dengan menurunkan tegangan ke stator exciter sampai tercapai tegangan sama
dengan tegangan reference.
Tidak keluarnya tegangan atau voltage bisa disebabkan karena :
- Kumparan stataor dan rotor putus
- AVR fail atau mati
- kalau pakai PMG kemungkinan bisa juga dari kumparan PMG
- Exciter Fail atau rusak
- dioda putus
Apabila generator anda tidak keluat tegangan atau voltage HUBUNGI KAMI :
ELECTRICAL PANELINDO |